CALADI ULAM, SI PEMATUK KAYU

            CALADI ULAM, SI PEMATUK KAYU



    Burung caladi ulam/nama latinnya Dendrocopos Macei. Burung caladi ulam mempunyai tubuh agak kecil 18 cm, warna hitam dan putih, bergaris-garis. Sisi muka putih, setrip malar dan kerah hitam. Tubuh bagian atas bergaris-garis hitam dan putih. Tubuh bagian bawah kuning tua dengan coretan hitam. Penutup ekor hitam. Mahkota merah (jantan) atau hitam (betina). Iris coklat, paruh atas hitam kebiruan, paruh bawah abu-abu kebiru.
  Untuk habitatnya berada di hutan terbuka, hutan sekunder, perkebunan, pekarangan. Tersebar hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Aku menemukan burung caladi ulam ini di candi brahu dan pendopo agung Trowulan. Aku melihat dia sedang mematuk batang pohon dengan paruhnya dan aku berhasil memfotonya.
     Suaranya critt...crit... critt.... terdengar lebih nyaring dan tajam. Burung ini banyak di buru karena suaranya digunakan untuk masteran sehingga burung ini terancam punah.





        Menurut Dr. Louis Lefebvre, ilmuwan dari Kanada menyebutkan burung Caladi Ulam merupakan salah satu dari 218 jenis burung yang cerdas, yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Sebagaimana dikutip dalam beberapa literatur burung ini mempunyai kebiasaan menyadap dan mematuk batang pohon dengan menggunakan paruhnya.
    Selain itu, hal ini juga digunakan sebagai sarana komunikasi kepemilikan wilayahnya dan pertanda yang ditujukan untuk burung-burung pelatuk lain yang menjadi saingannya. Fungsi lainnya adalah sebagai upaya untuk mencari dan menemukan larva serangga yang berada di bawah kulit kayu atau terowongan yang berliku di bagian dalam pohon.



    Burung ini mempunyai kebiasaan membuat lubang lebih besar untuk sarangnya sekitar 15-45 cm di bawah permukaan yang dilubanginya sebagai pintu masuk. Sarangnya hanya dilapisi dengan serpihan kayu. Di Indonesia sendiri untuk spesies burung jenis ini banyak ditemukan, termasuk juga jenis Caladi Ulam.

sumber:https://www.mongabay.co.id/2020/12/20/burung-caladi-ulam-si-paruh-hitam-penyadap-batang/


Lokasi: Trowulan, Kec. Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Surfing

Gambar
         Belajar Surfing      Saat liburan di Bali, aku pergi ke pantai Batu Bolong Kuta. Di sana aku mau bermain air. tapi papaku mengajaku untuk belajar surfing. aku agak takut , tapi aku harus memberanikan diriku untuk surfing.  Akhirnya aku di daftarkan papaku untuk kursus surfing singkat selama 2 jam .      Saat kursus aku mendapatkan pelatih yang  berasal Jawa Barat. Orangnya baik sekali sayangnya aku lupa tanya siapa namanya. Sebelum belajar surfing, aku diajak pelatih untuk melakukan pemanasan terlabih dahulu agar tidak cedera. Kemudian aku diajari cara surfing yaitu melakukan pedle, mencari ombak, dan berdiri dengan kaki kuda - kuda dan tangan terbuka untuk keseimbangan. Cara melakukan pedle adalah badan tengkurap di atas papan surfing kemudian mengayuh tangan menuju ke arah ombak. Untuk berdiri dengan kaki kuda - kuda caranya adalah berdiri dengan satu kaki di depan dan lainnya di belakang, kemudian lutut sediki...
Baca selengkapnya

Liburan ke Banyuwangi

Gambar
    Liburan ke Banyuwangi      Setelah liburan dari pulau Bali , aku menyebrang dari pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Ketapang. lalu aku menuju Taman Nasional Baluran, di sana banyak jenis hewan seperti burung, banteng. rusa, monyet, sapi dan lain lain .  Aku memotret burung Cekakak sungai yang sedang bertengger di ranting pohon dan burung kecil yang sedang bertengger di atas rusa                                                                                                                                                               ...
Baca selengkapnya
Gambar
  Melestarikan Hutan Kita      Hutan adalah salah satu kekayaan milik bangsa Indonesia yang sangat bernilai. Di dalam hutan banyak terdapat bermacam macam tumbuhan dan hewan. Tumbuhan menghasilkan oksigen yang kita butuhkan setiap hari, selain itu juga menghasilkan makanan. Hewan juga sumber makanan bagi kita.     Kita perlu menjaga dan melestarikan hutan kita karena manfaat hutan sangat banyak bagi manusia. Selain sebagai penghasil oksigen dan sumber pangan manfaat hutan juga ada banyak, antara lain sebagai penghasil obat obatan, mencegah terjadinya banjir dan longsor, hasil hasil hutan seperti kayu, rotan dan karet bisa dijual dan diekspor sebagai sumber pendapatan negara. Kalau hutan kita tidak ada lagi, maka akan terjadi pemanasan global. Jika terjadi hujan yang deras maka akan terjadi banjir dan longsor. Selain itu sumber makanan bagi manusia dan hewan jadi berkurang, akhirnya banyak hewan hewan liar yang dulunya tinggal di hutan jadi mencari makan ke ...
Baca selengkapnya